05 Maret 2016

Tunguska M1 Angkatan Darat Myanmar Muncul ke Publik

05 Maret 2016


 2S6 Tunguska Angkatan Darat Myanmar (photos : Myanmar Defence Weapon)

Myanmar terus memperkuat sistem pertahanan udaranya dan perlahan-lahan mempublikasikannya ke publik. Negara yang sering bersitegang dengan tetangganya - Banglades - ini terus memodernisasi kekuatan angkatan bersenjatanya.


Baru baru ini media sosial Myanmar Defence Weapons menampilkan sistem pertahanan udara yang bersifat mobile yaitu Tunguska M1 milik Angkatan Darat Myanmar. Tunguska adalah jenis self-propelled anti-aircraft gun/missile system.

Tidak banyak informasi mengenai akuisisi sistem pertahanan udara ini oleh Myanmar namun SIPRI mencatat dalam kurun waktu 2004-2007 Myanmar mendapatkan kiriman 38 unit mobile air defence system 2S6 Tunguska dari Rusia. 



Sistem 2S6 Tunguska dengan kanon ganda masuk operasional Angkatan Darat Rusia pertama kali pada tahun 1982, kendaraan berbobot 34,8 ton dan dioperasikan oleh 4 personil yaitu : komandan, penembak, operator dan pengemudi. Versi yang dilengkapi rudal 2S6-M1 masuk operasional mulai tahun 2003.

2S6-M1 Tunguska dipersenjatai dengan 4 kanon 30mm anti serangan udara dan 8 rudal anti pesawat 9M331 Tor . Kanon dan rudal tersebut  dipasang pada kedua sisi kendaraan, masing-masing sisinya mendapatkan kanon 2x30mm dan 4 rudal.



Kanon 2A38 kaliber 30mm yang digunakan Tunguska merupakan derivatif dari kanon pesawat tempur. Kanon ini mempunyai jarak jangkau maksimal 4 km dengan kemampuan tembakan 5.000 rentetan per menit. Rudal anti pesawat Almaz-Antey 9M331 Tor mampu menembak sasaran dengan jarak maksimal 12 km.

Radar Tunguska-M1 menawarkan bidang pandangan 360°, kemampuan deteksi sekitar 18 km dan tracking radarnya mampu melacak sasaran hingga 16 km. Kemampuan radar seri M1 sudah jauh lebih baik dari pendahulunya seri M. 



Tunguska M-1 mampu menembak sasaran selagi bergerak, namun kendaraan harus dalam posisi berhenti ketika menembakkan rudal.

Dalam penggelaran operasi, Angkatan Darat Myanmar mengkombinasikan 2S6-M1 Tunguska bersama meriam pertahanan udara 2x23 mm versi truck mounted dan radar TH-5711 Smart Hunter buatan China.


Kanon Norinco Type 80 2x23 mm versi truck mounted berdiri diatas kendaraan 6 roda Dong Feng, kanon ini mempunyai jarak efektif 1,5 - 2,0 km dengan kemampuan rentetan tembakan 1.500 – 2.000 per menit.


Myanmar mengakuisisi 5 unit TH-5711 Smart Hunter air search radar dari China pada periode 2008-2010. Satu unit radar Smart Hunter dengan kemampuan wireless mampu mengendalikan 12 penembak QW-3. QW-3 merupakan rudal panggul anti pesawat udara dengan jangkauan efektif 5-6 km.

Dalam operasional sistem pertahanan udara mobile, satu baterai Tunguska terdiri dari 6 unit kendaraan. Dengan demikian pembelian 38 unit kendaraan ini merupakan 6 baterai ditambah 2 unit untuk latihan.

(Defense Studies)

8 komentar:

  1. Indonesia pakek apaan ?? Oerlican skyshield ya ?? Cukup shorad aja...pesawat lawan disuruh masuk ke jarak tembak dulu

    BalasHapus
  2. Indonesia pakek apaan ?? Oerlican skyshield ya ?? Cukup shorad aja...pesawat lawan disuruh masuk ke jarak tembak dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf indonesia bukanlah saman sukarno dan kawan 2 lebih baik mati kelaparan dari pada bikin kaya negara sebelah asing . Cuma liat negara baru merdeka vetnam dan nyammar ikut bangga kruptor di gantung ...belli senjata pun tidak ada istilah rongsokan berharga $$ milyaran dolar ...vetnam belli senjata berclas wahit dan siap perang kalau ada asing kurang ajar ,

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Sekedar info aja.. fungsi dari tunguska itu utk mobile armored air defense.. yg di maksud armored itu ya rombongan MBT, track& wheeled vehicle. Myanmar punya lebih dari 300mbt, jadi sangat wajar kalo mereka punya tunguska utk armored air defense nya. Beda fungsi dg skyshiled kita yg utk base defense/pertahanan titik (walaupun ada yg versi mobile). Soal jarak tembak? Tunguska ini setau saya pake missile TOR yg kl ga salah jarak jangkaunya cuma 12km/shorad, ga ada yg hebat kok, bahkan efektifitas canon skyshield jauh lebih superior. Indonesia baru sekarang punya MBT jumlahnya pun ga signifikan,jd wajar kalo kita tertinggal jauuuuh di bandingkan myanmar dlm hal ini,tapi soal mobile air defense utk armored column, itu sudah dipikirkan kok. Tunggu aja waktunya. Ga usah berkecil hati dan ga usah menyepelekan bangsa sendiri kl kita ga tau apa2... btw yg bener itu kayanya oerlikon, bukan oerlican.

    BalasHapus
  5. Klo aku setujuh lebih condong Indonesia mengakuisisi kanon twin 35mm produksi norinco dengan ketentuan harus ada ToT atau lisensi.
    Meriam/kanon Twin35mm gawenan china ini bisa didukung dengan rudal PL9C yang mempunyai jarak tembak efektif 500m sampai dengan 36000m.
    Artinya jangkauan yang lebih jauh dari mistral ataupun RBS70.
    Dan juga memiliki ketinggian sampai 6500m.
    Ini akan memberikan timeshot yang lebih lama guna mengejar pesawat lawan/musuh yang berusaha kaboorr....hehehe...

    Nah bila Pindad mendapat lisensinya maka dalam proses pengembangan nantinya bisa dimodifikasi untuk dicangkokkan ke Anoa atau Medium Tank buatan Pindad kedepannya.

    Ini akan menjadikan kita lebih mandiri dan tanpa harus bergantung lagi kenegara lain.

    Sekarang tinggal mainset pemerintah dan ketersediaan ANGGARAN yang harus disiapkan.

    #mimpibasahbro

    BalasHapus
  6. Salah satu keunggulan Skyshield yang belum tertandingi adalah munisi AHEAD.

    Pembelian Skyshield (AU), Millenium (PKR AL), dan rencana Type 90 ini adalah kemudahan logistik. Kemajuan manajemen.

    BalasHapus
  7. Maaf sekedar share mungkin ada teman teman yang butuh.
    Ini sengaja aku share karena aku dulu terbantu oleh beliau,karena jasa beliau sekarang aku bisa kerja layak.

    www.jalanhidup5758.blogspot.com
    www.ijazahS1.blogspot.com

    BalasHapus