27 April 2013

Kopaska dan NDU Singapura Kembali Adakan Latihan Bersama Pandu 13/13

27 April 2013


Latihan bersama Pandu 13/13 dilaksanakan dari tanggal 15 sampai dengan 26 April 2013 di tiga lokasi yaitu Ancol, Teluk Jakarta dan Tanjung Pasir Tangerang dengan materi latihan di bidang intelijen antara lain, pengamatan, penyergapan dan teknik introgasi. Sedangkan bidang pasukan katak diantaranya, MCM Diving, CQC, Small Unit Tactics dan Full Mission Profile. (photo : Lensa Indonesia)

Tingkatkan kemampuan, Kopaska lakukan latgab dengan Singapura

LENSAINDONESIA.COM: Sunyinya matahari di perairan Tanjung Priok terusik. Salah satu helikopter TNI mengelilingi kapal laut Bintang Kejora 21. Tak lama berselang, dentuman bunyi senjata memekik kala sang surya baru muncul. Ada apakah gerangan?

Ternyata, tepat kemarin (24/04/2013), Tim khusus laut TNI AL, satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan pasukan intel TNI-AL (Denintel Koarmabar) sedang melakukan latihan bersama RSN (Republic of Singapore Navy) di perairan Tanjung Priok.


“Ini merupakan perpaduan latihan bersama intelejen dengan Kopaska dan NDU (Naval Diving Unit) Singapura,” ujar Komandan Pasukan Katak Koarmabar, Letkol. Laut (P) Tjatur Soniarto kepada LICOM usai latihan di Tanjung Pasir, Jakarta.

Letkol. Tjatur menambahkan, latihan ini diikuti oleh Kopaska dan Denintel-Koarmabar sebanyak 170 orang. Di sisi lain, Singapura mengirimkan 21 orang tentara mereka untuk berpartisipasi dalam latihan gabungan ini. Bahkan, NID (Naval Intelligence Department) Singapura ikut juga pada latgab tahun ini. Dalam latihan yang dilakukan selama 2 minggu ini, Kopaska menurunkan 1 Combat Boat, 3 Sea Rider, 2 perahu karet, dan 1 helikopter dari Puspenerbal sebagai bentuk keseriusan latihan gabungan kali ini.

Mantan Komandan Pangkalan Angkatan Laut Lhoksumawe ini menambahkan, program latihan Kopaska dengan NDU sudah terlaksana sejak awal program tahun 2000. Ia menuturkan, program tahun ini berfokus pada beragam kegiatan seperti penggunaan robot-tech, markmanship (menembak), small unit tactics (taktik satuan kecil), pemasangan jebakan (booby trap), hingga pelaksanaan lapangan.

Melihat hasil latihan, Letkol Tjatur mengaku puas dengan hasil latihan bersama kali ini. Pasalnya, hasil pelatihan telah mencapai target berupa peningkatan kemampuan anggota hingga integritas TNI AL. Oleh karena itu, ia berharap agar hasil pelatihan dapat diterapkan para anggota sesuai SOP layaknya hari ini apabila berada di lapangan.

Saat ditanya terkait latihan bersama berikutnya, pria yang mengenakan kaos loreng ketika diwawancarai ini belum bisa menjawab terkait isi materi. Ia hanya bisa menjawab materi itu akan dibicarakan sebelum dilaksanakan lagi.

(Lensa Indonesia)

1 komentar:

  1. NDU mencuri teknologi kopaska utk perang di laut, utk mengkonter kopaska apbl terjadi konflik bersenjata kedua negara dan singapura sangat modern alutsista darat,laut maupun udara Indonesia ketinggalan jauh. Saran saya tehnologi kopaska jangan semua dikeluarkan, agar bila terjadi konflik tdk mudah ditebak dan kita dipecundangi spt ganyang malaysia tempo hari(korban militer Ind banyak)

    BalasHapus